8 Cara Memperbaiki Tekstur Tanah

8 Cara Memperbaiki Tekstur Tanah
30/09/2020 No Comments Artikel PT Bukit Mas Murti Persada

Berikut ini adalah 8 cara memperbaiki tekstur tanah

  1. Pahami segitiga tekstur tanah
  2. Cobalah melakukan pengujian tekstur tanah dengan cepat
  3. Ambil contoh tanah untuk pengujian secara menyeluruh
  4. Campurkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pengujian menggunakan tabung
  5. Tandai tabung ketika tanah mengendap
  6. Gunakan kompos dan puing-puing alami untuk memperbaiki tanah
  7. Lakukan penyesuaian tanah secara manual
  8. Atasi pemadatan tanah

Pahami segitiga tekstur tanah.

Para ilmuwan tanah membagi partikel pembentuk tanah menjadi tiga kategori. Bagian terbesar adalah partikel pasir, berikutnya adalah lanau (partikel tanah yang lebih kecil daripada pasir halus tetapi lebih besar daripada lempung), dan bagian partikel yang paling sedikit adalah tanah liat. Perbandingan dari ketiga jenis partikel tersebut menentukan jenis tanah dan digambarkan dalam bentuk grafik yang dinamakan “segitiga tekstur tanah”. Kebanyakan tanaman membutuhkan tanah yang “gembur”, atau kira-kira memiliki campuran pasir, lanau, dan tanah liat masing-masing dengan perbandingan 40-40-20.

  • Tanaman yang banyak mengandung air (succulent) dan kaktus lebih menyukai tanah “gembur berpasir” dengan kandungan pasir sebesar 60 atau 70%.

Cobalah melakukan pengujian tekstur tanah dengan cepat.

Ambil sejumput tanah dari lapisan permukaan. Basahi tanah tersebut, lalu gulung menjadi bola dan pipihkan menjadi pita.

Cara cepat dan kotor ini bisa mendeteksi masalah-masalah penting sesuai diagnosis di bawah ini:

    • Bila pita tanah tersebut pecah sebelum panjangnya mencapai 2,5 cm, berarti tanah Anda gembur atau lanau. (Bila sama sekali tidak bisa membentuk bola atau pita, berarti tanah Anda berpasir).
    • Bila pita tanah tidak pecah hingga mencapai 2,5 sampai 5 cm, berarti tanah tersebut gembur berlempung. Tanah seperti ini dapat ditingkatkan kualitasnya dengan penambahan pasir dan lanau.
    • Bila pita tanah panjangnya bisa mencapai lebih dari 5 cm, berarti tanah itu berlempung. Tanah berlempung harus diberi tambahan bahan utama, seperti yang dijelaskan di akhir bagian ini.

Ambil contoh tanah untuk pengujian secara menyeluruh.

Bila masih belum yakin dengan tekstur tanah, luangkan waktu sekitar 20 menit untuk melakukan pengujian, kemudian tunggu beberapa untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Untuk memulainya, singkirkan tanah di bagian permukaan, lalu gali sampel tanah dengan kedalaman sekitar 15 cm. Sebar sampel tanah di atas koran dan biarkan kering. Buang semua sampah, batu, dan benda lain yang berukuran besar. Pecahkan tanah yang menggumpal, pisahkan sebanyak mungkin.

Campurkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pengujian menggunakan tabung.

Setelah kering, masukkan tanahnya ke dalam tabung yang besar dan tinggi, hingga mencapai ¼ tinggi tabung. Tambahkan air hingga mencapai ¾ tinggi tabung, lalu tambahkan 5 ml (1 sendok teh) sabun cuci piring yang tidak berbusa. Tutup tabung dan kocok selama minimal lima menit agar terpecah menjadi bagian-bagian kecil.

Tandai tabung ketika tanah mengendap.

Biarkan tabung selama minimal dua hari, dan tandai bagian luarnya dengan spidol atau selotip dengan jarak waktu di bawah ini:

  • Setelah satu menit, tandai tabung di garis paling atas partikel yang mengendap. Ini adalah pasir, yang terlebih dahulu mengendap karena memiliki ukuran yang lebih besar.
  • Setelah dua jam, tandai kembali tabung. Saat ini, hampir semua lanau akan mengendap di atas pasir.
  • Untuk yang ketiga kalinya, tandai tabung setelah airnya bening. Tanah yang banyak mengandung lempung bisa memerlukan waktu satu atau dua minggu agar dapat mengendap, sedangkan tanah yang lebih gembur hanya memerlukan waktu beberapa hari agar airnya berubah menjadi bening.
  • Ukurlah jarak antara masing-masing tanda untuk mendapatkan jumlah dari masing-masing partikel. Bagilah masing-masing pengukuran dengan tinggi total partikel untuk mendapatkan persentase jenis partikelnya. Sebagai contoh, bila tinggi pasir di tabung Anda adalah 5 cm dan tinggi total semua lapisan partikel adalah 10 cm, tanah Anda berarti mengandung pasir sebesar 50% (5 ÷ 10 = 0,5 = 50).

Gunakan kompos dan puing-puing alami untuk memperbaiki tanah.

Bila tanah Anda sudah gembur, Anda tidak perlu melakukan apa pun pada tanah tersebut. Kompos matang sangat dibutuhkan oleh tanah berlempung, seperti yang telah dijelaskan di bagian nutrisi tanah. Anda pun bisa memberi tambahan alami yang lain seperti dedaunan kering atau potongan rumput untuk tujuan yang sama.

  • Serpihan kayu, ranting, atau kulit pohon yang sudah lapuk bisa meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air dan nutrisi, yaitu dengan menciptakan pori-pori tanah dan menyerap bahan-bahan tambahan tersebut agar bisa dilepaskan dengan lambat. Jangan gunakan kayu baru, karena bisa mengurangi kadar nitrogen di dalam tanah.

Lakukan penyesuaian tanah secara manual.

Bila Anda mempunyai tanah berlempung yang berat (mengandung tanah liat lebih dari 20%), atau sangat berpasir atau tanah lanau (mengandung pasir lebih dari 60% atau lanau 60%), campurkan jenis tanah yang lain untuk mendapatkan perbandingan pasir dan lanau yang sama, dengan tanah liat tidak lebih dari 20%. Anda memang harus bekerja lebih keras, namun cara ini lebih cepat ketimbang membuat kompos sendiri. Tujuannya adalah untuk menciptakan tanah berpori yang bisa menyimpan banyak air, nutrisi, dan udara.

  • Ingatlah bahwa Anda hanya boleh menggunakan pasir yang tidak mengandung garam dan sangat tajam.[5]
  • Perlit yang bisa dibeli di toko pertanian, sangat berguna untuk semua jenis tanah terutama tanah liat. Bahan ini pada dasarnya berperan sebagai partikel yang berukuran sangat besar.

Atasi pemadatan tanah.

Jagalah agar tanah tidak dilewati orang atau kendaraan sehingga aerasinya tetap bagus. Bila tanah tampak memadat atau berkerak di bagian atas, balik tanah dan pecahkan gumpalan tanah berukuran besar menggunakan garpu rumput. Jika tanah sangat padat, gunakan alat pembajak tanah, atau buatlah banyak lubang dengan aerator rumput. Meskipun dapat menahan air dengan baik, tanah yang terlalu padat bisa membunuh bakteri dan jamur yang menguntungkan, serta mendorong tumbuhnya bakteri anaerob yang berbahaya.

  • Seperti yang dijelaskan di bagian nutrisi tanah, mencampurkan bahan-bahan organik juga bisa membantu.
  • Dandelion dan tanaman lain yang memiliki akar tunggang panjang bisa digunakan untuk mencegah tanah menggumpal dan menjadi padat.
  • Anda juga bisa menjalankan teknik berkebun “tanpa mengolah tanpa menggali” agar tekstur tanah terjaga. Dengan demikian, tekstur yang terbentuk secara alami bisa bertahan selama bertahun-tahun. Batasi orang atau kendaraan yang lewat di atas tanah jika Anda menggunakan cara ini.

sumber wikihow

Tags
About The Author

Leave a reply