Kandungan Pupuk Dolomit
Kandungan Pupuk Dolomit
KANDUNGAN PUPUK DOLOMIT
Pupuk dolomit terdiri dari kandungan hara Kalsium Oksida (CaO) dan Magnesium (MgO) yang secara alami dapat memperbaiki tanah.
KALSIUM OKSIDA (CaO)
Kandungan pupuk dolomit yang pertama adalah Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius. Jika disiram dengan air, maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur padam (kalsium hidroksida, CaOH).
FUNGSI KALSIUM OKSIDA (CaO)
Reaksi kapur tohor dengan air yang memberikan energi berupa panas, telah lama diketahui dan dimanfaatkan untuk memasak dengan biaya yang murah. Catatan mengenai hal ini sudah dibuat oleh Al Razi dari Persia, namun belum terpikirkan untuk kegunaannya dalam memasak. Barulah pada era Victoria potensinya mulai disadari sebagai pengganti bahan bakar yang umum. Dan kini dipertimbangkan untuk makanan kaleng yang bisa memanaskan dirinya sendiri. Kapur tohor yang dipanaskan hingga suhu 2400 derajat Celcius menghasilkan cahaya terang. Sifat ini dimanfaatkan dalam pembuatan panggung teater sebelum adanya lampu listrik.
MAGNESIUM OKSIDA (MgO) – KANDUNGAN PUPUK DOLOMIT
Kandungan yang kedua adalah Magnesium oksida (MgO), atau magnesia, adalah suatu padatan mineral putih higroskopis yang terdapat di alam sebagai periklase dan merupakan sumber bagi magnesium. Senyawa ini memiliki rumus empiris MgO dan terdiri dari kisi ion Mg2+ dan ion O2− terikat bersama melalui ikatan ionik. Magnesium hidroksida terbentuk dalam kehadiran air (MgO + H2O → Mg(OH)2), namun dapat dibalikkan melalui pemanasan untuk menghilangkan kelembapan.
Magnesium oksida dalam sejarahnya dikenal sebagai magnesia alba (secara harfiah, mineral putih dari magnesia – sumber lain menyebutkan magnesia alba sebagai MgCO3), untuk membedakannya dari magnesia negra, suatu mineral hitam mengandung apa yang saat ini dikenal sebagai mangan.
Sementara “magnesium oksida” normalnya merujuk kepada MgO, magnesium peroksida MgO2 juga dikenal sebagai senyawa. Menurut prediksi struktur kristal evolusioner, MgO2 stabil secara termodinamika pada tekanan di atas 116 GPa, dan suatu suboksida semikonduktor yang sangat baru Mg3O2 stabil secara termodinamika pada tekanan di atas 500 GPa. Karena kestabilannya, MgO digunakan sebagai sistem model untuk menyelidiki sifat vibrasi dari kristal.
DEMKIAN PENJELASAN KANDUNGAN PUPUK DOLOMIT
anda dapat memperoleh informasi menarik laiknya seputar pupuk dolomit di website kami